Sunday 14 August 2011

Pasti kutunggu :)

Pasti Kutunggu

Saat di mana akan kukeluhkan rasa sakit di perutku sambil meremas bajumu seperti biasanya, namun kali ini bukan lagi karena masa awal datang bulan yang menusuk-nusuk perutku.

Ini adalah mual-mual

Mual karena telah kau buat masa haidku berhenti untuk sementara waktu



Sembilan bulan sepuluh hari



Selama masa itulah aku tak lagi menggerutu di depan cermin tentang bentuk perutku yang semakin menggendut, seperti yang sebelumnya selalu kulakukan hingga membuatmu bosan.

Atau pipiku yang menggembung seperti bakpao, lenganku yang lemaknya menebal seperti atlet adu panco. (harapku tidak tapi :D)



Seluruhnya akan kuikhlaskan.

Demi sebuah usapan dari tanganmu yang nantinya akan mendarat tepat di atas lengkung perut buncitku untuk merasakan ada denyut nyawa yang iramanya menyatu dengan denyutmu dan denyutku.

Atau senyummu yang nantinya akan kau bentangkan tepat ketika kau letakkan telingamu di lubang pusarku untuk mendengar ada suara apa di dalam situ.



Iya, anak.

Anakmu. Anak kita.

Anak yang akan menyempurnakan peranku sebagai perempuan

Lalu menjadi seorang Ibu.





Dari aku yang selalu ingin membahagiakanmu dengan cara yang halal,

Calon ibu dari anak-anakmu.

Tuesday 9 August 2011

Normal; Terlalu Relatif Untuk Didefinisikan

Aduh, hari ini gatau de aku ya kena penyakit bosen stadium berapa. Sesek banget uda sama koneksi internet, uda gatau mau buat apalagi, sampe2 hari ini harus dua kali nulis blog, bhaahahaha..
Tapi aku gak ngangkat masalah tentang seberapa bosennya dikantor ini, sekedar sodara2 tau saja, terasa semuanya flat disini. Bak lagit tanpa awan dan bumi tanpa gunung-gunungan. Seremkan?

Okey, lupakan tentang penderitaan aku. Kali ini aku mau cerita tentang masalah Normal atau tidaknya hidup -aku-

“Duh, hidup aku nggak normal kali nih!”
“Ah, kayak ngerti aja artinya normal apaan!”
“ …”

Jujur, secara impulsif, pada momen-momen ngga penting dalam hidup aku, aku seringkali membandingkan apapun yang ada di diri aku dengan apa yang ada pada diri orang lain. Dan dengan bodohnya, perbandingan dengan orang lain itu aku dapat hanya dari pengamatan luar, istilah kerennya mah, dari kulitnya, gaulnya,seksinya, cantiknya. Sedih ya hidup aku? #abaikan

Dalam perbandingan itu, ketika aku temui ada satu aja hal yang ada dalam diri ak berbeda dengan orang lain, akunya langsung merasa hidup aku ngga normal. Ini aku udah cukup memalukan belom sih? #abaikan

Kemudian, aku tiba pada titik (T nya dua ya, bukan tiga. #dijelasin) dimana aku capek terus-terusan di-bully oleh pikiranku sendiri bahwa hidup aku terlalu tidak normal. Ya secara gitu kan, dikit-dikit dibandingin sama orang lain, ya jelas aja banyak banget perbedaannya, makin aja hidup gue ngga norm……ah sudahlah.

Berawal dari sebuah kalimat celetukan teman yang tak terbantahkan pada percakapan diawal tadi. Aku yang tadinya histeris ngga penting langsung terdiam. Ngga pernah terpikirkan sebelumnya untuk sekedar mendifinisikan sebuah kata sederhana yang selama ini aku sebut berulang kali; normal.

Apa sih artinya normal? Menjadi sama dengan jutaan orang lainnya? Segitu kualitatifnya-kah? Lagian, bukankah setiap kita diciptakan dengan keunikan masing-masing? Kenapa giliran sisi unik itu mencuat, malah terlihat tidak normal?

Kenapa di mata aku normal identik dengan apa yang dilakukan oleh kebanyakan orang? Tapi, ketika sudah terlalu banyak orang yang menyalahi aturan tetep aja tuh pelakunya dianggap ngga normal. Ya contoh deh selingkuh. Kayaknya udah banyak banget ya perselingkuhan mewarnai hubungan sana-sini. Tapi tetep loh, ngga pernah ada anggapan selingkuh itu normal, seberbobot apapun alasan untuk melakukannya.

Pada akhirnya, menjalani hidup secara normal atau tidak adalah pilihan, toh batasannya masih terlalu samar. Kalo nurutin egoisnya gue yang ngga penting ini sih: “Jangan-jangan bukan aku-nya yang ngga normal, tapi hidup kalian yang terlalu normal.”

Cuma segitu yg bisa ditulis, selebihnya gue uda nguap2 sampe banjir 4 ember air mata saking uda malesnya gueh disinee :(

Melupakan; Dipaksa Untuk Tidak Ingat?

Yang namanya lupa mah ngga ingat.
Salah satu kalimat klise yang pernah ada di dunia ini. Belom apa-apa udah lebay.

Tapi pada dasarnya memang seperti itu adanya. Lupa adalah keadaan dimana kita tidak ingat akan sesuatu, yang pada umumnya keadaan lupa terjadi dengan unsur ketidak-sengajaan. Lupa mengunci pintu, lupa bawa dompet, lupa waktu, lupa udah punya anak istri. Eh? Loh? :D

Kemudian dengan kreatifitas luar biasa yang kita miliki, manusia merangkai konsep aneh (menurut aku sih aneh) dalam kehidupan yaitu; melupakan. Dengan alasan: banyaknya hal yang serasa ingin sekali tidak mengingatnya, kita berharap bisa memaksa diri untuk lupa. Aneh kan? Lupa kok dipaksa?
Pada umumnya sih hal yang ingin ‘dilupakan’ adalah kenangan buruk.
Tapi, gimana bisa sesuatu yang terjadi dalam hidup kita secara nyata dilupakan begitu saja? Seburuk apapun bentuknya, kenangan terlalu berharga untuk dipaksa pergi dari ingatan kita.

Kenapa harus lupa?
Bukankah mereka yang telah menyakiti hati kita, yang pada akhirnya mengajarkan untuk menjadi lebih kuat?
Bukankah mereka yang pernah menghancurkan kita, yang pada akhirnya menyadarkan bahwa kita masih bisa bertahan dengan kepingan kepingan yang tersisa? *ceilah bahasa gue

Ya pokoknya ya, menurut aku sih ngga pernah benar-benar ada konsep melupakan. Kita hanya bisa secara ikhlas menerima kenyataan bahwa kita sudah bukan lagi bagian dari masa lalu itu. Toh, tidak lagi mengingatnya pun tidak berarti kita berhasil melupakan.

Sunday 3 April 2011

Terimakasih :)

Mengucap syukur itu gampang ketika hidup lagi enak. Tapi saat keadaan berbalik 180derajat, masihkah mudah utk mengucap syukur?

Seakan terasa berat bahkan hanya untuk sekedar berucap saja kita lupa.

Ketika misalnya sakit dtg bertubi-tubi, usaha bangkrut, tabungan habis, makan aja bingung, patah hati pula.. Masihkah mudah mengucap syukur?

Ada saat-saat dalam hidup, ketika kita terbata-bata menghitung berkat dan (mencoba) bersyukur, dada ini sakit sekali rasanya.

Tapi hidup akan terus berjalan. Bahkan ketika di depan kita tidak ada pilihan, bersyukur saja sudah menjadi pilihan.

Akan kucoba mengurai TERIMAKASIH pada semuanya atas hidup ini, yang mungkin hanya sebagian kecil saja.

Pertama sekali, untuk kesempatan 'menyentuh' udara bumi kurang-lebih 2O tahun 3bulan 3hari yang lalu. Terimakasih ya Allah :)

Untuk peluh keringat dan ketulusan hati merawat dan membesarkan aku tanpa mengeluh sedikitpun. Untuk kepangan rambut yang indah dan lipstik merah yang cantik tiap akhir pekan. Untuk sepatu hak tinggi yang kebesaran, Makasih Mama :)

Untuk gigi-gigi kecil yang dicabut dengan benang. Untuk kumpulan buku-buku pengetahuan. Untuk gendongan di pundak dan kecupan di dahi. Kisah-kisah tentang perjuangan. Untuk mimpi-mimpi dan harapan, Makasih ayah :)

Untuk pertengkaran konyol yang diakhiri dengan tawa. Untuk kenangan mandi hujan bersama. Untuk semua waktu yg kita lewati bersama, makasih kakak dan adikku :*

Untuk momen-momen berburu capung di tanah kosong. Kembang api dan lilin. Anak-anak tetangga teman tumbuh bersama. terimakasih :)

Untuk bekal-bekal yang dinikmati di tangga di lorong sekolah. Gadis oriental teman pertamaku di SD dulu, yang aku lupa namanya. Untuk sahabat2 terbaik semasa sekolahku dulu yang mau menangis bahagia tertawa bersama. Makasih, waktu itu terlalu berharga untuk kita lupa.

Untuk yang datang silih berganti, mengisi ruang kosong dihati. Untuk waktu-waktu yang terlewati dalam hidup bersama orang yg pernah kuanggap begitu penting. Banyak sekali. Sedih, senang. Jatuh hati, patah hati. Semangat, putus asa. hingga airmata, dan kebohongan terimakasih :)

Untuk seorang pengemis yg mengajarkan aku betapa pentingnya menjawab sebuah salam meski itu dr seorang pengemis. i'll always remember that.

Untuk sahabat, teman, dan kakak di dunia maya selama ini yang tulus mau terus nyupport, dengerin curhat tengah malam meski gtw siapa aku, bagaimana aku. makasih banyak :)

Untuk dunia baru tanpa batas dan sahabat-sahabat lain yang kutemukan di dalamnya. Twitter, Facebook, kamu, kamu, dan... Kamu TERIMAKASIH :)

Untuk teman seangkatan yg masih belum capek klo akunya minta nyontek pas ujian karena ga bisa jawab soal maksi banyak2, aku bukan apa2 tanpa kalian, hahah..
Untuk tanty, subhanallah :)

Untuk lelaki termanis tersayang tercinta terkasih terhitam yg kuat hati nemeni hari2 aku 4bulan ini, yg mau kedapur masakin makan siang aku, siap panas2an sama aku, hujan2an sama aku, jadi inspirasi aku, semangat aku :) laff u :*


Terimakasih ya Allah, semuanya, aku bersyukur :)

Saturday 2 April 2011

hari yang mendung

tenang, ga perlu heboh gitu klo ak uda mau nulis ya, sante..
karena yg bakal dijabarin disini cerita duka, dukaaa banget. hufp. jadi ga tega buat nyeritainnya T.T tapi kudu cerita nih..
okeh, cerita dimulai *nundukin kepala*
(setelah 2menit) ceita selesai.. *nah lho?* hahahha..
suka garing kan ya si ouva ? banyak kali antok2 kepala gini nih hasilnya.. ckck

pagi itu ceritanya agak agak akn menjelang detik2 hujan akan turun, ada jadwal kuliah kan ni ceritanya jam 10 teng!
bangun tidur jam setengah sepuluh tepat *berasa wonder women yg begitu tancap gas 2detik nyampe darussalam*
sebenernya uda bangun juga dari jam /8, dibanguni lelaki tersayang terkasih tercinta terhitam *hehe..* seingat aku gini nih..

**pacar : yank, bangun.. jadikan pigi kulia sama2? ak baru nyampe ketapang ini abis nganter mamak, tapi nae motor ni. mobilnya ga idup.

**aku : iya yank, koq diketapang ? jauh kali koq? jadi kekmana kita pigi? kamu pigi sendiri aja mau? naek labi2, ak masi mau tdur ni.

**pacar : oh yaudahlah, aku pigi nae labilabi aja ya.. tidurlah, tapi jgn lupa bangun tu.

**aku : iya iya.. daa syg *tut tut tut tanpa menunggu jawaban dr sana*

dan aku langsung lanjut ngorok, hahahahahha..
eh jgn salah ya, bukannya aku disini jadi cewe yg jahat karena ngebiarin pacarnya pigi sendiri nae labi2. pacar aku itu punya hobi yg agak menganeh sikit.. hobinya pigi kuliah pagi itu naek labi2. kebanyang gak klo penghuni labi2 itu nenek2 ato mamak2 gitu yg bawa blanjaan dr pasar ikan2 basah, amis, bau, hadeuuhhh *muntahi ikan depan display*
oke, jadi hari itu si lelaki yg teramat sangat menyayangi aku itu berangkat lah dia nae labi2, dan kayaknya di labi2 itu dy sms "yank, nantik klo uda mau berangkat kampus sms ya yank, love u titikduabintang" *gak semesra yg dipikirkan ternyata*
sebenernya aku uda baca sms itu dr jam..hmm.. dr petama kali dia kirim siy sebenernya.
tapi ngantuk aku lebih besar kuasanya, maka dari itu aku pikir ntar aja balesnya..

15 menit..
10 menit..
20 menit..
5 menit..
dan okey, setengah sepuluh uda wajib bangun. Niat gag mandi udah bulet dlm hati, tp tiba2 ga saengaja gitu lirik tangan kaki uda kayak org pedesaan. ohh ini gbs dibiarkan! aku harus luluran *perang dlm hati*
belulur lah aku tanpa peduli jam uda 10 kurang 15. buru2 trus mandi, sukur2 ga lupa gosok gigik :">
dan taraaaaaaaaa... Putri cantik keluar dengan manisnya dr kamar mandi diiringi harum semerbak lulur mandi tadi, hahahhaha..
cantik sudah!
nyaribaju nyaribaju nyari baju, dapet ;)
dandan, bla bla bla pokoknya pool dah hari itu.
oke, kliatannya mendung2 panas, pake switer deh akunya, dan entah kenapa aku pengen bawa laptop karena mau konsul tentang laporan keuangan mathfair dikampus nanti.
gandeng lah laptop *serasa loper koran*

digarasi sebelom aku pergi, aku pandangi itu miolet cantiknya naujubillah dah bener, baru masuk salon, jadi ga tega aku nunggangi itu kuda besi, ahhhhhgggg..
karena ga ada yg laen, ak bawa denk, jrenk jreng mampir ditoko ayah.
"mintak uang donk" "segono cukup?" "cukup, makasih ya ayah :*" ayah anter gak? ujannnih" "gak usah ayah, ini sebelom ujan on fire uda nyampe kampus koq" "oke, hati2 :)"

trus pas aku keluar dr toko, ujan tiba2 menderas, dalam hati "ah, payah uda dandan cantik begini harus kena ujan, mana miolet baru disalon pun, hufp."
buru2 lah kan akunya kekampus, dengan nentengi laptop, cute deh.. hahah..
belom setengah jalan, eh malah motor aku kpleset trus nyungsep dibawah mmobil org yg keparkir dg rapih. kronologis ceritanya ga usah aku cerita kayaknya, karena itu hanya ngebuat luka aku gak kering2 dan kelingking kanan aku ga balik normal.

laptop kecampak, motor keseret jauh dr posisi aku yg uda nyungsep.
hadeuh, pas kejadian berasa2 bibir uda robek, dagu kebelah dua. hufp. buru2 lah aku bangkit dr tanah trus nyai2 cermin, takut2 muka cacat, hahha..
alhamdulilah rupanya ga ada, tapi gigi rada2 retak *ahk ga masalah, cuma 200ribu buat gigi aja, haha*
tapi gak lama keliat jari kelingking kanan, masya allah ini jari jadi ga bebentuk ini. kulitnya mencuat seakan2 kesayat piso, daging nya kliatan merahhh banget, hadeuh lemes dah aku.
keduduk bodoh aku :(
gak lama sikut koq perih, lutut juga, pinggang ama paha kayak linu2 gitu.
aku semakin sedih ga berdayadaya, mau nangis tapi malu. buru2 telpon pacar.
nunggu.. nunggu.. nunggu.. gak nangis2 tuh ya, gak lama pas pacar dateng baru deh berurai air mata.. gak kuat lagi nahan sakit dan linu2. :D
pas lagi nunggu2 itu yg lucu, hahha..
kan nunggunya di warung sayur orang tuh, berasa jadi mbok2 jual sayur, hahah..

dibawa kerumkit, dibersihin sana sini, telefun mama..
diobatin..
terus pulang deh..
sampe sekarang ya uda dua malam iini, bobo aku ga enak, jalan ga semangat, sampe untuk becinta cinta aja terurung sebelum terniat.
hmm..
semoga ini goresan terkhir diyubuh aku ya, Aminnnn..

*capek lho nulis sepanjang ini*

Saturday 29 January 2011

i'm you are..

i'am moody. and you boost me up mostly.

i'am mellow. for you are my drama life.

i'am sad. for you are my tears.

i'am laugh. for you are my happiness.

i'am tragic. and you are my sweet accident.

i'am confused. but you are my final destination.

i'am melody. for you are my song.

i'am fly. for you are my wings.

i'am energetic. you are my ecstasy.

i'am tired. for you are my footsteps.

i'am exhausted. for you are running right in my mind.

i'am rest. for you are my life.

i'am universe. for you conspires me.

i'am book. for you are my chapter.

i'am sky. for you are my limit.

i'am dark. for you are my light.

i'am artery. for you are the blood.

i'am sick. for you are the pain.

i'am negative. for you are my positivity.

i'am stuck. but you are my sweet escape.

i'am stress. because you are my biggest problem.

i'am alpha. you are the omega.

Saturday 15 January 2011

you made me

You made my smile, you made my laughter

You made me think this will last forever after

You made me see how handsome you are

You made me realize, this is a curable scar

You made me fly, high to the sky

You made me strong, and wouldn’t cry

You made me believe that love does exist

You made me understand, there are some things we can’t resist

You made me think twice before doing anything

You made me ready to overcome any consequence waiting

You always made me feel so good

You made me have the best possible mood

You made love problems like a simple game

You made me agree that stress is just lame

You made me fell in love, again and again

You made me forget all of the pain

You made me sick, drunk of your love

You made my heart fly, so high above

Monday 10 January 2011

Suratku..

malam ini hujan seperti sahabat lama yang tak pernah bertemu
dia mendatangiku
mengajakku berbincang
dalam bahasa rindu

apakah disekitarmu masih tumbuh rumput rumput liar
bernama sepi?
yang menghampar luas ke lahan kosong malammu
seperti yang pernah kau tulis dulu
dalam lembar lembar udara
lalu kau tiupkan ke mulutku

kita tahu, bahkan sebelum rendezvous itu
bahwa ada ratusan cahaya dari jiwa kita
yang ingin menyatu
lalu melengkung parabola
membentuk refleksi sempurna
bernama bianglala

namun kita sadar
bahwa kabut adalah dinding dinding angkuh
yang membelah refleksi cahaya
menjadi berhamburan
menjadi tak bisa diterjemahkan

meski langkah kita saling melawan
bukan berarti kita tak bisa bermain peran
masih bisa membohongi kenyataan
lalu diam diam saling merindukan
diam diam

pada akhirnya kita paham
bahwa rasa itu indah
tanpa melulu bersandingan..

Sunday 9 January 2011

AKU, KANGEN!!

Ya, bisa jadi aku kangen.

Kalo udah begini, yang aku lakukan adalah menghayalkan kamu.

Menghayalakan setiap detail yang aku ingat tentang kamu.

Lalu aku rasa kalo kangen itu kayak kumpulan cerita lalu yang dikumpulkan lagi di masa inni..

Sempat terfikir, kenapa kita gag pernah kangen “masa depan.”

Aku berpikir bahwa kangen itu memang sengaja diciptakan, ketika kita ingin mengumpulkan kembali memori2 kecil yang pernah kita alami untuk diingat.

Kangen itu hal remeh, yang membuat aku beryukur dalam-dalam ketika memiliki seseorang.

Lalu, apa hubungannya gerimis tipis pagi ini dengan rasa kangen aku.

Jawabannya, aku ini perempuan yang mengagumi hal sederhana dan mungkin terlalu sentimentil aja..

Mungkin hanya sekedar mengingat sepatu converse lusuh, jins yg kuhapal betul warna dan modelnya, balutan kemeja sederhana, wangimu.

Aku suka wangimu, itu yang membuat aku betah berlama-lama duduk begitu dekat dengan kamu.

Karena itu..

Aku norak. Mungkin. Tapi aku suka.

Perasaan suka ini yang akhirnya membuat aku jujur kepada diri sendiri.

Lalu menuliskannya di sini.

Bukan hanya itu, yang bikin aku kangen adalah duduk lama-lama lalu bercerita tentang hal-hal bodoh..lalu tertawa.


Ya, denganmu.

Qm dan aku, terbahak-terbahak.

Itu perasaan yang paling membahagiakan.

Aku adalah perempuan yang ga akan berhenti menertawai kebodohanku sendiri.

Begitulah, dan aku harap qm gag akan bosan.

Bercerita dan bercerita, sampai mulutku sendiri capek.

Karena entahlah, mungkin karena aku sudah mulai merasa nyaman.

Qm buat aku merasa begitu.

Dan aku suka sekali perasaan itu.

Qm juga harus mengetahui satu hal, ketika aku menulis ini, aku sedang banyak memikirkan kamu akhir-akhir ini.

Aku memikirkan, mungkin suatu saat nanti.. ah, sudahlah..

Ini semua karena kangen.

Lalu nanti, aku pasti akan menyalahkan rasa kangen ini.

Karena begitu qm ga ada, aku mampu mengingat semua detail tentang kamu.

Detail yang membuat senyum kecil.

Entahlah senyum kecil ini sampai kapan?

Aku, kangen.

*belajar typing ala perempuan bijak umuran 32taon*

Thursday 6 January 2011

untitled


Dibelantara kehidupan yang semu kita bergulat dengan jaring waktu

Yang tak kenal lelah terus mengejar dan berputar dalam lingkaran samar

tatkala kita terhenti, waktu tanpa ampun akan mengadili

Kenangan hanyalah kerikil tajam, hujan penyesalan

Maka ajari aku

Tetap melaju tapi tak terjebak waktu

Tetap berpusar tanpa harus terlempar

Tetap mengalir tanpa harus berpikir

Karena waktu tak dapat ditangkap, ia lewat

dengan segenap keangkuhan menatap kaki letih yang tertatih

atau dengan kebanggaan berderap dan berpacu dengan egoku..

berikan aku satu visi,

maka aku akan mengawini mu sepenuh hati...

Catatan ngga jelas pada jam sebelas menuju 12 5menit lagi :D

Sunday 2 January 2011

Ego yg menghancurkan ??

menikmati kesendirianu yg selalu jd impian, membuat aku harus menyesuaikan diri dan menekan egoisme when it comes to relationship.to make a relationship work, i have to compromise. Sometimes, it’s not easy. Well, it’s never been easy. Makanya, banyak kejadian satu cinta harus patah karena perbedaan. Padahal, perbedaan seharusnya menyatukan, kan?

Pada dasarnya, setiap manusia itu egois. We often forget that the world doesn’t revolve around us. Dan aku mungkin salah satu manusia teregois di dunia. Segala sesuatunya harus terjadi in my way. I have to be in charge. I have to call on most of every decision there is to make. Such a bicth, eh?

Terkadang, kita nggak sadar kalau sudah bersikap keras kepala dan memaksakan kehendak. And we ended up hurting the one we care. Yes, that happened to. Bukan cuma sekali dua kali, tapi sering. Ego mengalahkan cinta. Kekerasan hati dan gengsi mengalahkan rasa. So sad.

Mind you, being alone and enjoy it for too long, is not the same with being alone and feel lonely all the time.

Mungkin itu sebabnya aku (mungkin) susah menerima kehadiran orang lain dan harus berbagi segalanya.terlebih jika harus bolakbalik disitu2 aja yg malah kita uda cukup mnyadari "ketidaksiapan dan kebodohan" dimasa dulu. Mungkin karena aku terlalu ingin menikmati kesendirian, sehingga aku gamang ketika memulai suatu hubungan. Banyak orang yang gak bisa mengontrol ego masing-masing, merasa superior. Akhirnya, satu hubungan kandas karena keangkuhan hati. Aku, adalah satu diantaranya.

Setelah menyadari hal ini, kita (aku juga) memulai satu perjalanan. Introspeksi. Introspeksi diri itu sangat mudah diucapkan. Tapi dalam pelaksanaannya, gengsi mengambil alih, membuat diri merasa gak ada yang salah. :’) See? Lagi-lagi, gengsi. Gak usah jauh-jauh. Berapa banyak di antara kita yang gak termakan keangkuhan hati ketika menghadapi kritik? Yeah, ini pertanyaan retoris. Silakan dijawab dalam hati, dan meringis.

Pernah gak, kalo malem-malam sambil meluk guling memikirkan “kenapa satu hubungan bisa kandas? Apa cinta saja nggak cukup? “

Pernah gak, merasa tertampar ketika menyadari ego menjadi satu faktor terbesar yang menghancurkan satu relationship?

Then next question would be: How to control our ego? Why is it important to feel superior? Or is it just me? Meh.

Semua pertanyaan di atas, sifatnya retoris. Mungkin jawabannya bisa melegakan hati, mungkin juga jawaban yang jujur membuat kita merana sendiri.

Pada akhirnya, dibutuhkan dua usaha, dua hati dan dua tekad untuk menyadari, mencintai itu pekerjaan seumur hidup. Dan itu susah.

“I used to say, i and me. Now it’s us, now it’s we.” Ben- Michael Jackson.

So, don’t ever give up on me, ya. :’) Let’s make it work.

Saturday 1 January 2011

02.10.2010

dulu ada,
lalu (seolah) lenyap.

sekarang ada,
tapi (harus) lenyap.

kau ada di awal,
menghilang di tengah,
muncul di akhir.

yang dulu tak pernah dicari tahu,
tak pernah bisa terselesaikan.

sekarang sudah tahu,
tapi harus di-selesai-kan.

kita adalah hukuman atas ketidaksiapanku dan kebodohanmu.

kebisuanmu membuatku merasa tidak cukup berharga.

cintamu membuatku merasa terlalu berharga.

tentangmu, duniaku benang kusut.

ambil kembali!
aku ogah menerka-nerka.

bosan berjudi,
dan maaf, aku pergi…

...

01 A.M.
in this particular midnight, the silence becomes ridiculous that i can almost hear my heartbeat, my fear, and -unquestionably- voices in my head.

but i always love this midnight moment; the deafening silence, the feeling of being alone, the thoughts of unspoken words, dreams, hopes, prayers.

and the best part of the midnight is when i whisper something……… no one is listening.

this is a moment when i can talk to myself.
quietly and peacefully.

oh, and speaking of which, i felt that nowadays my personal bubble was -somehow- getting bigger, but then a group of annoying bestfriends *chuckles* interfered that bubble and it splatted!!!! hah!

i’m an island of myself. yes i am.
too bad it was made for two…. or three… or in my case, SIX! hahaha…

sometimes we DO need to be interfered.
we made barriers to push other people away, but the truth is :
instead, it pulls yourself in.

Goodnight, annoying bestfriends..
i love you guys so damn much.