Pasti Kutunggu
Saat di mana akan kukeluhkan rasa sakit di perutku sambil meremas bajumu seperti biasanya, namun kali ini bukan lagi karena masa awal datang bulan yang menusuk-nusuk perutku.
Ini adalah mual-mual
Mual karena telah kau buat masa haidku berhenti untuk sementara waktu
Sembilan bulan sepuluh hari
Selama masa itulah aku tak lagi menggerutu di depan cermin tentang bentuk perutku yang semakin menggendut, seperti yang sebelumnya selalu kulakukan hingga membuatmu bosan.
Atau pipiku yang menggembung seperti bakpao, lenganku yang lemaknya menebal seperti atlet adu panco. (harapku tidak tapi :D)
Seluruhnya akan kuikhlaskan.
Demi sebuah usapan dari tanganmu yang nantinya akan mendarat tepat di atas lengkung perut buncitku untuk merasakan ada denyut nyawa yang iramanya menyatu dengan denyutmu dan denyutku.
Atau senyummu yang nantinya akan kau bentangkan tepat ketika kau letakkan telingamu di lubang pusarku untuk mendengar ada suara apa di dalam situ.
Iya, anak.
Anakmu. Anak kita.
Anak yang akan menyempurnakan peranku sebagai perempuan
Lalu menjadi seorang Ibu.
Dari aku yang selalu ingin membahagiakanmu dengan cara yang halal,
Calon ibu dari anak-anakmu.
No comments:
Post a Comment