Tuesday 9 August 2011

Melupakan; Dipaksa Untuk Tidak Ingat?

Yang namanya lupa mah ngga ingat.
Salah satu kalimat klise yang pernah ada di dunia ini. Belom apa-apa udah lebay.

Tapi pada dasarnya memang seperti itu adanya. Lupa adalah keadaan dimana kita tidak ingat akan sesuatu, yang pada umumnya keadaan lupa terjadi dengan unsur ketidak-sengajaan. Lupa mengunci pintu, lupa bawa dompet, lupa waktu, lupa udah punya anak istri. Eh? Loh? :D

Kemudian dengan kreatifitas luar biasa yang kita miliki, manusia merangkai konsep aneh (menurut aku sih aneh) dalam kehidupan yaitu; melupakan. Dengan alasan: banyaknya hal yang serasa ingin sekali tidak mengingatnya, kita berharap bisa memaksa diri untuk lupa. Aneh kan? Lupa kok dipaksa?
Pada umumnya sih hal yang ingin ‘dilupakan’ adalah kenangan buruk.
Tapi, gimana bisa sesuatu yang terjadi dalam hidup kita secara nyata dilupakan begitu saja? Seburuk apapun bentuknya, kenangan terlalu berharga untuk dipaksa pergi dari ingatan kita.

Kenapa harus lupa?
Bukankah mereka yang telah menyakiti hati kita, yang pada akhirnya mengajarkan untuk menjadi lebih kuat?
Bukankah mereka yang pernah menghancurkan kita, yang pada akhirnya menyadarkan bahwa kita masih bisa bertahan dengan kepingan kepingan yang tersisa? *ceilah bahasa gue

Ya pokoknya ya, menurut aku sih ngga pernah benar-benar ada konsep melupakan. Kita hanya bisa secara ikhlas menerima kenyataan bahwa kita sudah bukan lagi bagian dari masa lalu itu. Toh, tidak lagi mengingatnya pun tidak berarti kita berhasil melupakan.

No comments:

Post a Comment